21 Maret 2008

SETIA SAMPAI AKHIR

Ringkasan Khotbah Ibadah Umum I [Minggu, 24 Februari 2008]
“SETIA SAMPAI AKHIR”
Pembicara : Pdt. Yesayas Tobing
Ayat Pokok : Matius 24 : 13

Ada beberapa alasan mengapa kita bisa pulang dari ibadah tanpa merasa mendapat berkat setelah kita mendengar Firman Allah:

1. Kita merasa lebih hebat dari orang yang menyampaikan Firman Allah. Hal ini membuat kita menutup hati terhadap Firman Allah sendiri.

2. Menganggap Firman Allah yang disampaikan bukan untuk diri kita.

3. Kurang konsentrasi.

4. Menganggap Firman Allah hanya basa-basi (seperti dongeng/cerita) dan tidak mempunyai kuasa apa-apa.

Ayat pokok : Matius 24:13 berkata “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”. Pada Alkitab terjemahan Belanda (Alkitab Bode) tertulis : “Tetapi orang yang setia sampai kepada akhir, merekalah yang akan diselamatkan”. Jadi kita akan tetap selamat jika keselamatan yang kita terima dapat dipertahankan (berlaku setia) sampai akhir hidup kita atau sampai Tuhan Yesus datang kembali.

Kesetiaan yang dituntut oleh Firman Allah disini bukanlah :

1. Kesetiaan yang situasional yang artinya kesetiaan yang tergantung pada situasi. Misalnya kita hanya setia pada situasi yang baik saja. Bila situasi hidup kita sedang buruk maka kita berpaling dari Yesus.

2. Kesetiaan yang temporer yang artinya kesetiaan selama dia masih kelihatan setia.

Yang Tuhan tuntut dari kita adalah kesetiaan permanen yang artinya kesetiaan yang terus menerus sampai akhir (sampai hembusan nafas terakhir).

Bila kita pelajari Matius 24 maka dapat kita pelajari alasan Yesus mengingatkan murid-muridNya untuk setia sampai akhir:

1. Dalam ayat 4, Untuk menghadapi tantangan yang kelak akan dihadapi Murid-muridNya yaitu munculnya penyesat-penyesat dan ajaran-ajaran palsu. Penyesat-penyesat dan ajaran-ajaran palsu ini dapat membuat iman mereka menjadi goyah

2. Dalam ayat 6-7, ditulis bahwa akan terjadi suatu peperangan, gempa bumi diberbagai tempat, kelaparan,dlsb.

3. Dalam ayat 9, Gereja Tuhan pada waktunya akan mengalami diskriminasi dan aniaya (dibenci, disiksa dan dibunuh) oleh karena nama Yesus.

4. Dalam ayat 10, anak-anak Tuhan akan mengalami demoralitas (degradasi kualitas moral). Banyak orang akan murtad dan saling membenci. Saat ini demoralitas sudah terjadi bahkan demoralitas digunakan untuk menaikkan popularitas.

Dalam Matius 7 : 21, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan Kehendak Bapa-Ku yang di Sorga”. Disebutkan akibat bila kita tidak setia. Yesus mengatakan “Aku tidak mengenal kamu” tidak hanya akan ditujukan pada orang-orang yang belum mengenal Yesus, namun bisa juga kepada orang-orang sebutan Kristen yang tidak berjalan sesuai kehendak Tuhan bahkan yang disebut sebagai Hamba Tuhan yang telah bernubuat dan orang-orang yang telah mengusir setan.

Kita harus melihat keadaan rohani kita masing masing (introspeksi diri), apakah posisi kita benar-benar masih ada dalam Tuhan. Banyak orang Kristen yang hanya memandang Yesus dari cinta kasihNya, pengampunanNya, kesabaranNya saja namun tidak memandang sisi Yesus yang juga keras dan tegas terhadap orang–orang yang tidak sungguh–sungguh setia yaitu orang yang tidak melakukan kehendak Tuhan yang memelihara dosa dan pelanggaran (Roma 11 : 22, Bilangan 14 : 18).

Hendaknya kita tetap mempertahankan hidup kita tetap setia kepada Tuhan yaitu Hidup taat kepada Kehendak Tuhan, menjadi pelaku Firman Tuhan sampai akhir hidup kita atau jika Tuhan masih izinkan kita hidup sampai kesudahan dunia, (mengalami Tuhan Yesus datang kembali ke dunia), kita kedapatan setia. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!

02 Maret 2008

YOU ARE PRECIOUS TO ME (ENGKAU BERHARGA DIMATAKU)

Ringkasan Khotbah, 17 Februari 2008
"YOU ARE PRECIOUS TO ME
(ENGKAU BERHARGA DIMATAKU)"

Pembicara : Pdt. R. Tim Kastanya

Ayat pokok : Lukas 19 : 1 - 10

Pada ayat pokok tersebut menceritakan saat Yesus memasuki kota Yerikho dan bertemu dengan Zakheus. Zakheus merupakan seorang kepala / pemimpin pemungut cukai. Seorang pemimpin diproses oleh waktu artinya perjalanan yang lama akan membentuk seseorang menjadi seorang pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin dibutuhkan pengalaman dan bukan perasaan (seperti: rasanya ia cocok menjadi seorang pemimpin). Seorang pemimpin harus bisa belajar dari pengalaman terutama saat mengalami kekalahan, agar kelak ia dapat menjadi seorang pemenang. Apa artinya proses bila kita bertahan dalam kekalahan. Seorang pemimpin juga harus dapat memandang lebih jauh ke depan (mempunyai visi).

Pada saat Yesus memasuki kota Yerikho, banyak orang yang ingin melihat Yesus. Hal ini disebabkan karena Yesus memiliki daya tarik tersendiri. Kita sebagai anak-anak Allah juga mempunyai daya tarik. Kita harus dapat menarik orang melalui daya tarik kita agar orang itu dapat mengenal Yesus. Caranya adalah dengan kita sering mengabarkan Injil / bersaksi.

Walaupun Zakheus adalah seorang pemimpin, namun karena rasa tertariknya terhadap Yesus, ia tidak lagi menjaga harga dirinya di hadapan orang banyak. Terbukti dengan tindakan Zakheus yang memanjat pohon. Tindakan Zakheus yang memanjat pohon itu hanya untuk melihat Yesus, dapat membuat orang banyak merendahkan Zaakheus, namun Zakheus tidak peduli. Tindakan Zakheus itu juga dapat dikatakan sebagai bentuk pengorbanan Zakheus terhadap Yesus. Yesus tidak menutup mata terhadap pengorbanan yang dilakukan oleh Zakheus. Yesus meresponi pengorbanan tersebut dengan cara memberikan perhatian yaitu memanggil Zakheus dengan namanya (Luk 19:5). Bila diperhatikan dari ayat-ayat sebelumnya, tidak disebutkan bagaimana cara Yesus mengetahui nama Zakheus (misalnya dengan bertanya pada orang lain). Tindakan yang dilakukan oleh Yesus itu dapat membuat orang banyak berpikiran bahwa Zakheus dikenal oleh Yesus sehingga harga diri Zakheus tidak jatuh. Yesus tahu bagaimana cara menjaga perasaan kita bila kita mau berkorban untuk Yesus.

Mungkin saat kita bersaksi, kita direndahkan oleh orang lain, namun Yesus pasti akan mempermuliakan kita karena Allah menjaga kita seperti biji mataNya.

Arti nama Zakheus adalah bintang. 2 ayat pendukung adalah dalam Yes 40 : 26Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.” dan dalam Mzm 147 : 4, Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa Allah tahu nama kita satu persatu. Dia juga tahu siapa yang benar-benar berseru dan mencariNya dengan sungguh-sungguh. Kalau Tuhan ingin mendekati kita, maka Ia tidak akan pernah salah alamat.

Dari sekian banyak orang di Yerikho, Yesus hanya memanggil Zakheus dan dikatakan bahwa Yesus harus singgah di rumah Zakheus (Luk 19 : 5). Tanda kehadiran Yesus dalam hati kita adalah adanya sukacita. Kehadiran Yesus juga membuat kita menjadi manusia baru. Menjadi manusia baru harus terus menerus diperbaharui yaitu dengan cara membiasakan diri tidak absen beribadah ke gereja, berdoa dan membaca Alkitab. Dengan membaca Alkitab, maka Firman itu akan memperbaharui kita (Yoh 15 : 2 - 3).

Setelah Zakheus menerima Yesus dengan sukacita, pembaharuan terjadi dalam diri Zakheus dan terlihat dari perubahan hidup Zakheus.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, Amin

ALLAH YANG MAHA TAHU

Ringkasan Khotbah, 10 Februari 2008
“ALLAH YANG MAHA TAHU”
Pembicara : Pdt. Edy Budiawan
Ayat pokok : Yohanes 5 : 1 - 9

Ayat 5 & 6, “Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?

Yesus pergi ke Yerusalem bukan suatu kebetulan tapi Ia tahu ada seorang bapak yang mengalami kesusahan karena sakit. Penderitaan itu sudah dialami selama 38 tahun yang merupakan waktu yang lama untuk seseorang mengalami penderitaan. Karena kasihNya, Ia tidak mau orang yang Ia kasihi hidup dalam penderitaan sehingga Ia ke Yerusalem untuk menolong orang yang susah tersebut.

Dalam Mazmur 33 : 13 – 15, ”TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.”dikatakan bahwa Ia memandang dari surga dan melihat semua anak manusia termasuk kita sehingga Ia tahu persis keadaan kita.

Allah disebut Maha tahu artinya allah mengetahui segala sesuatu. Amsal 15 : 3, ”Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik” Tuhan disebut Maha tahu juga termasuk salah satu sifat Tuhan.

Contoh-contoh dalam alkitab menunjukkan bahwa Allah Maha tahu adalah :

1. Mazmur 56 : 9

Raja Daud sedang dalam kesusahan dan dia mengatakan bahwa Tuhan juga tahu kesengsaraannya. Tuhanpun tahu siapa kita dan apapun kesusahan

2. Lukas 7 : 11 - 17

Bukan kebetulan bahwa Yesus menuju ke kota Nain. Tapi karena Yesus tahu di kota Nain ada seorang ibu yang sedang mengalami kesusahan. Sebelum terlambat karena anak tersebut dikuburkan maka Yesus menghampiri terlebih dahulu.

3. Markus 5 : 1 - 5

Gerasa bukanlah daerah orang Yahudi tapi daerah orang kafir, buktinya masih ada yang memelihara babi sedangkan babi haram bagi orang Yahudi. Yesus tahu di seberang sana ada seorang pemuda yang sedang menderita karena dirasuk setan hingga menjadi liar dan tidak dapat dikendalikan. Ia juga sering kali menyakiti diri sendiri, memukul dirinya. Tanpa diundang Yesus menyeberang dan menolong pemuda itu. Seketika penderitaan anak muda itu dapat diselesaikan.

Cinta Yesus tidak hanya memandang bapak, ibu, atau orang yang mengenal Dia tapi juga orang kafir.

Dari ketiga contoh tersebut, Yesus yang datang menemui mereka dan kemudian yang melayani mereka. Ada contoh-contoh lain yang kebalikan dengan ketiga contoh di atas yaitu mereka yang menderita yang datang menemui Yesus.

1. Markus 10 : 46 - 51

Pada ayat ke 47 ”Ketika didengarnya, bahwa itu adalahYesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Dapat disimpulkan bahwa Bartimeus mengenal Yesus.

Kesembuhan yang dialami pemuda itu adalah orang yang tidak mengenal Allah sehingga ia tidak tahu kemana ia harus mencari pertolongan untuk mendapat kelepasan. Karena ia tidak tahu maka Yesus datang menghampiri ia. Berbeda halnya dengan Bartimeus yang telah tahu, kemudian menghampiri Yesus dan berseru-seru minta bantuan namun seolah – olah Yesus tidak mau peduli.

2. Markus 5 : 25 - 30

Pada ayat ke 27 “Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.” Disimpulkan ia sudah tahu tentang Yesus. Wanita pendarahan ini sudah menderita selama 12 tahun. Ia sudah mendengar berita tentang Yesus bahwa Yesus adalah seorang tabib, Allah yang mampu sehingga waktu ia melihat Yesus, ia mendatangi Yesus dan saat ia mendatangi Yesus bukan dengan tangan kosong tapi dengan iman. Seketika penderitaan yang sudah dialami 12 tahun langsung selesai.

Yesus dapat menyelesaiakan penderitaan orang yang telah percaya dan orang yang belum mengenalNya. Kita hidup dalam kesusahan. Kesusahan sekarang ini makin menjadi-jadi bila dibandingkan dengan dulu. Dalam II Timotius 3 : 1 - 9 dikatakan sebagai dampak kesusahan, maka dosa makin merajalela. Dosa kemauan manusia itu akan dinyatakan sepenuhnya dengan leluasa dalam perbuatan, perkataan serta pikiran. Kebisaaasan yang baik akan berhenti dan diganti dengan perbuatan yang tidak baik.

3. Kisah Marta dan Maria.

Maria adalah orang yang setia, dekat dengan Yesus dan suka medengar FA, jadi Maria bukan hanya sekedar tahu saja tapi kenal dan dekat dengan Yesus tapi juga mengalami masalah yaitu Lazarus (adiknya) sakit. Lazarus akhirnya mati mati, baru kemudian Yesus turun tangan. Kata Yesus Lazarus hanya tidur. Di mata Yesus persoalan yang mati hanya dianggap tidur. Kalau hanya tidur, membangunkannya tidak susah. Bagi Yesus tidak ada yang sukar.

Persoalan pasti akan diselesaikan oleh Yesus namun tunggu waktunya Tuhan. Bahkan kalau dilihat, Yesus sepertinya sengaja berlama-lama, ini adalah cara Yesus agar dapat menunjukkan kemahakuasaanNYa. Dari yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bahasa yang lain adalah ”Aku akan memperlihatikan kepadamu bahwa aku sanggup melakukan sesuatu yang dahsyat (mujizat)”.Allah mau kita orang percaya harus mengalami hidup dalam mujizat Tuhan. Mujizat dalam bahasa latin adalah ”mirari” yang artinya menjadi heran, dalam bahasa Ibrani ”niflahod” artinya ajaib / aneh / ganjil. Dalam bahasa Yunani ”dinamis” artinya suatu keajaiban, ”teras” artinya mengagumkan ”seneyon” artinya terheran-heran, dan ”taumazo” artinya luar biasa. Yesus sengaja berlambat-lambat supaya mereka yang ditolong Dia dapat melihat ada suatu mujizat yang telah Tuhan perbuat. Tuhan tidak mau umatNya hidup dalam keadaan biasa-biasa saja. Kita punya Allah yang luar biasa oleh karena itu kita juga harus hidup dalam keadaan yang luar biasa.

Cara agar kita memperoleh pertolongan dari Tuhan:

1. Matius 5 : 3, ”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”. Berbahagialah kalau kita miskin di dalam hal rohani artinya kita merasa tidak ada apa-apa dan kira perlu sesuatu dari Tuhan lalu kita datang kepada Tuhan.

2. Matius 8 : 2, ”Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."” Dikatakan orang kusta tersebut datang dan tersungkur. Maksudnya adalah dengan rendah hati.

3. Meminta dengan iman. Yesus menuntut iman khusunya kepada orang-orang yang sudah mendengar Firman Allah. Kalau satu kali Allah sudah melakukan mujizat, Allah pasti terus melakukan mujizat.

Sebagaimana orang yang telah menderita bertahun-tahun dan Yesus dapat menyelesaikan penderitaan mereka maka Dia juga tahu kesusahan kita dan tidak sukar bagi Dia untuk menyelesaikannya.


Tuhan Yesus Kristus Memberkati kita semua, Amin!