29 Juni 2008

IMAN YANG BERBEDA [THE DIFFERENT FAITH]

Ringkasan Khotbah Umum I [Minggu, 22 Juni 2008]
“IMAN YANG BERBEDA [THE DIFFERENT FAITH]”
Pembicara : Pdt. Sammy Palit (Garut)
Ayat pokok : Ibrani 11 : 1

Iman itu bersifat universal, yaitu tidak hanya dimiliki oleh nabi, rasul, atau hamba Tuhan saja, tetapi dapat pula dimiliki oleh semua anak Tuhan. Iman yang hidup adalah iman yang progresif, yaitu iman yang terus meningkat dan maju. Iman harus senantiasa diperbaharui, bila iman kita statis tidak ada perubahan berarti iman kita telah mati. Iman yang kita miliki itu akan memberikan kepada kita ketenangan dan keberanian.

Iman yang berbeda berarti:

1. Iman yang berani melawan arus

Ketika Yesus dihadapkan pada seorang buta, orang-orang bertanya kepada Yesus alasan mengapa orang tersebut buta. Apakah karena dosa yang diperbuatnya atau karena dosa yang diperbuat oleh orang tuanya. Bagi orang Israel pada masa itu, cacat yang dialami oleh seseorang disebabkan oleh kutuk atau dosa yang besar. Pandangan Yesus tidaklah sama dengan masyarakat saat itu. Yesus melihat dari sisi yang berbeda. Menurut pandangan Yesus, pada orang yang cacat itu ada sebuah kesempatan untuk menyatakan kemuliaan Allah.

Ketika semua orang menyatakan hal yang sama, maka orang yang beriman akan berani melawan arus dan menyatakan hal yang berbeda. Contoh dalam Alkitab adalah Yusuf dan Yakub. Ketika 11 saudara Yusuf, menyatakan hal yang berbeda, Yusuf dapat tetap berkomitmen. Contoh yang lain adalah Daud. Ketika semua prajurit Israel tidak berani maju dan lebih memilih bersembunyi, justru Daud berani maju.

Iman yang berbeda adalah iman yang memiliki kekuatan untuk meraih hal yang lebih besar, sebab iman yang berbeda, mampu memberikan suatu terobosan. Ketika kita mengikuti arus, maka biasanya semua akan baik dan aman, namun kehidupan kita tidak akan meningkat / berkembang. Bila kita memiliki iman yang kecil, maka motivasi kita juga kecil. Ketika hidup kita biasa-biasa saja, pandangan kita terhadap masa depan pun biasa-biasa saja, maka potensi yang kita keluarkan juga akan biasa-biasa saja

Janganlah takut untuk memiliki iman yang besar, sebab kita juga memiliki Tuhan yang besar. Tuhan sanggup menyatakan semua iman kita. Iman mampu melihat pada hal-hal yang tidak nampak, iman mampu percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal dan iman mampu menerima ha-hal yang mustahil. Tidak ada yang mustahil bagi orang-orang yang beriman kepada Yesus, sebab kita beriman bukan pada hal-hal yang terbatas tapi kita beriman pada sesuatu yang tidak terbatas.

2. Iman yang berani mengubah

Orang yang beriman mampu mengubah hidupnya secara pribadi, lingkungannya, bangsa dan negaranya. Iman artinya “mengubah”. Orang yang beriman adalah orang yang mampu mengubah orang lain dan lingkungannya menjadi lebih baik melalui dirinya. Penginjilan yang efektif adalah kita menunjukkan kebaikan kita pada orang lain sehingga dapat menjadi teladan untuk dapat mengubah orang itu. Pada saat Yusuf masuk ke rumah Potifar, maka ada perubahan dalam rumah Potifar. Begitupun saat Yusuf masuk penjara dan menjadi orang nomor 2 di Israel maka ada perubahan dalam penjara dan Mesir. Iman adalah kekuatan yang mampu mengubah siapapun.

3. Iman yang berani melakukan sesuatu

Kedua belas rasul Yesus (tidak termasuk Yudas) semuanya mengalami mati sahid kecuali Yohanes. Yohanes pernah dimasukkan dalam minyak panas, namun ternyata Yohanes tidak mati. Akhirnya Yohanes dibuang ke pulau Patmos. Orang yang dibuang ke pulau Patmos cenderung lebih baik memilih menunggu kematian, sebab pulau Patmos cenderung identik dengan penderitaan, kesepian, keputus-asaan, dan tekanan. Tetapi ketika Yohanes berada di pulau Patmos, Yohanes melakukan hal yang berbeda. Yohanes tidak diam sambil menunggu kematiannya, namun ia malah mendapat penglihatan dari Tuhan sehingga ia menulis kitab Wahyu. Kitab Wahyu adalah kitab yang berisi masa depan gereja.

Tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk tidak melakukan sesuatu sekalipun ia berada dalam keadaan kesepian dan keputusasaan. Iman yang benar adalah iman yang mampu melakukan sesuatu, apalagi bila kita hidup dalam kelimpahan berkat-berkat Tuhan. Iman berarti transformator (pengubah). “Pulau Patmos” tidak boleh mengekang kita untuk tidak berbuat apa-apa untuk Tuhan. Dimanapun kita berada, kita harus berbuat sesuatu untuk Tuhan karena saat kita diam dan pasrah, saat itulah iman kita mati.

Terkadang kita merasa tidak berdaya dan tidak mampu melakukan hal apapun dan sekecil apapun apalagi untuk memiliki iman yang besar dan mengubah orang lain. Kita tidak boleh membangun iman kita diatas perasaan atau pun pikiran kita, namun kita harus membangun iman kita diatas Firman Tuhan. Seperti orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu, maka rumahnya tetap berdiri kokoh walaupun datang hujan dan banjir. Penuhlah dengan Firman Tuhan, maka kita akan memiliki iman. Iman juga harus disertai tindakan, sehingga muncul “iman yang berbeda”. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!

22 Juni 2008

KEMENANGAN BESAR DIRAIH DARI KEMENANGAN-KEMENANGAN KECIL

Ringkasan Khotbah Umum I [Minggu, 15 Juni 2008]
“KEMENANGAN BESAR DIRAIH DARI KEMENANGAN-KEMENANGAN KECIL”
Ayat Pokok : Kisah Para Rasul 13 : 22
Pembicara : Pdt. R. Timotius Kastanya

Kisah Para Rasul 13 : 22, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.”

Dalam ayat pokok tersebut, Allah menyatakan Daud adalah seseorang yang berkenan di hati Allah karena Daud melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Daud juga adalah manusia sehingga ia juga punya banyak kelemahan dan kesalahan. Namun Allah tetap menjadikan Daud sebagai seseorang yang berkenan di hati Allah karena Allah sudah mengampuni segala kesalahan Daud.

Karena Daud seseorang yang berkenan di hati Allah, maka Allah menjadikan Daud menjadi terkenal, dihormati dan dipuja-puja Israel. Bukti Daud menjadi terkenal, dihormati, dan dipuja-puja Israel adalah:

· Bendera Israel adalah berwarna putih dengan gambar bintang bersudut enam yang terletak ditengah-tengah. Bintang bersudut enam itu dikenal sebagai bintang Daud.

· Dalam kitab Wahyu disebutkan bahwa dalam kerajaan 1000 tahun terdapat tahta kerajaan yang disebut tahta Daud.

· Daud juga menjadi tersohor dan dihormati banyak orang pada masanya karena Daud yang hanya seorang penggembala dapat mengalahkan raksasa bernama Goliat. Daud mengalahkan Goliat bukan dengan pedang namun hanya dengan menggunakan tongkat dan umban.

Daud memperoleh kemenangan besar setelah Daud memperoleh kemenangan-kemenangan kecil. Kemenangan-kemenangan kecil yang diperoleh Daud itu, dijadikan Daud sebagai landasan untuk dipercaya Tuhan memperoleh kemenangan besar. Awal kemenangan Daud dimulai sejak Samuel mengurapi Daud karena sejak saat itu Roh Tuhan berkuasa atas Daud (I Samuel 16 : 13, “Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.”)

Rahasia Daud dapat memperoleh kemenangan-kemenangan adalah:

1. Menang dari rasa sombong. I Samuel 17 : 17 – 18, “Isai berkata kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka.“ Daud yang telah diurapi menjadi raja, tidak menolak ketika disuruh ayahnya untuk membawa makanan untuk kakak-kakaknya dan pasukan. Tugas yang diberikan Isai kepada Daud merupakan hal yang kecil setelah Daud diurapi menjadi raja. Tindakan Daud tersebut menunjukkan kalau Daud telah menang dari rasa sombong, ia memiliki sikap rendah hati. Selain itu tindakan Daud juga menunjukkan kalau ia patuh terhadap perintah orang tuanya.

2. Memiliki tanggung jawab terhadap hal yang dipercayakannya, walaupun hal itu kecil. I Samuel 17 : 20a, “Lalu Daud bangun pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga,” Pekerjaan Daud adalah menggembalakan kambing domba. Kambing domba yang dimilki Daud sangatlah sedikit yaitu hanya dua tiga ekor saja. Namun Daud mempunyai rasa tanggung jawab yang besar, walaupun terhadap hal-hal yang kecil. Sebelum Daud pergi, Daud meninggalkan kambing domba miliknya kepada penjaga. Ia tidak meninggalkannnya begitu saja. Orang seringkali menyepelekan hal-hal yang kecil padahal walaupun hal-hal yang kecil, Tuhan menuntut agar kita dapat memberikan perhatian dan mengerjakannya sama seperti mengerjakan hal-hal yang besar. Seperti perumpamaan seorang tuan yang pergi dan memberikan lima, tiga dan satu talenta kepada ketiga anak buahnya. Tuhan menuntut agar anak buah yang menerima satu talenta itu mengembangkan talenta itu. Karena anak buah yang menerima satu talenta itu tidak mengembangkan talentanya, maka Tuannya mengambil kembali talenta yang telah diberikan kepada anak buah tersebut. Walaupun kita dipercayakan hal-hal yang kecil, kita harus tetap memberikan perhatian, karena dari perkara-perkara yang kecil itulah, Tuhan akan mempercayakan perkara-perkara yang besar. Lukas 16 : 10.

Bagaimana kita membiasakan diri mendapatkan kemenangan? Apakah kita terbiasa memakai cara dunia atau cara Tuhan? Kalau kita memakai cara Allah maka kita akan mendapatkan kebebasan. Seperti Daud ketika disuruh melawan Goliat, ia tidak dapat bergerak bebas ketika ia memakai baju perang (cara yang dunia tawarkan). Ia baru bisa merasa bebas, ketika ia memilih melawan Goliat tanpa baju perang dan menggunakan tongkat dan umban. Daud mengambil 5 buah batu sebagai senjata. 5 buah batu itu dapat dilambangkan sebagai 5 luka Yesus di kayu salib. Kita harus selalu ingat pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus yang telah menjadi pemenang di kayu salib itu akan dapat membuat kita juga menjadi seorang pemenang. Serahkanlah seluruh kehidupan kita kepada Tuhan dan tetaplah setia melakukan KehendakNya, maka Tuhan akan memberikan kemenangan di sepanjang hidup kita, sampai kita bersama Tuhan selamanya di Sorga. Tuhan Yesus memberkati!

TUHAN YANG MENANGGUNG BEBAN KITA

Ringkasan Khotbah Ibadah Umum I [Minggu, 8 Juni 2008]
”TUHAN YANG MENANGGUNG BEBAN KITA”
Pembicara : Pdt. Max Tendean (Palembang)
Ayat pokok : Mazmur 68 : 20

Mazmur 68 : 20, ”Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita.”

Selama manusia hidup di dunia, manusia pasti akan menanggung beban dan kesulitan hidup, namun seperti yang tercantum dalam ayat pokok, kita sebagai anak-anak Tuhan sangat beruntung, sebab Tuhan akan menanggung beban kita setiap hari. Kita mempunyai Tuhan yang berkuasa, yang mampu menanggung beban kita setiap hari. Mungkin banyak orang yang baik yang bersedia untuk kita bagi kesulitan kita, namun orang tersebut pasti ada batasan kemampuannya. Tuhan kita adalah Tuhan yang mau menanggung beban kita dan Tuhan kita adalah Tuhan yang tak terbatas kemampuannya.

Karena beban kita ditanggung oleh Tuhan kita yang baik dan mampu, maka seharusnya kita:

1. Jangan takut

Sekelam apapun kehidupan kita, bila kita hidup dalam Tuhan, maka kita tidak usah takut. Dalam dunia kita pasti akan mengalami bencana-bencana. Ada bermacam-macam bencana:

· Ayub 5 : 6 - 7

Bencana yang terjadi karena ulah manusia sendiri.

· Hagai 2 : 7 - 8

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam

Bencana terjadi karena Tuhan ingin berbuat sesuatu dalam kehidupan manusia. Seperti contoh dalam Hagai, Tuhan menggoncangkan langit dan bumi, laut, dan darat karena Tuhan ingin agar orang-orang datang ke Rumah Tuhan.

· Wahyu 6

Bencana terjadi untuk menggenapi Firman Tuhan. Hari-hari yang akan datang merupakan hari-hari yang penuh kesulitan dan bencana, namun kita tidak perlu takut karena ada jaminan khusus yang diberikan oleh Tuhan untuk anak-anak-Nya seperti yang tercantum dalam Mazmur 91 : 7, ” Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.”

2. Jangan melupakan kebaikan Tuhan

Banyak orang ingat akan Tuhan saat menghadapi kesulitan, namun setelah Tuhan tolong, mereka melupakan kebaikan Tuhan. Jangan sampai kita melupakan kebaikan Tuhan setelah kita mendapatkan pertolongan dari Tuhan, agar kita jangan sampai mendapatkan murka Tuhan seperti yang menimpa Hizkia dalam II Tawarikh 32 : 25, ”Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh, sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.” Murka Tuhan tidak hanya menimpa Hizkia secara pribadi, namun juga menimpa lingkungan (Yehuda) dan bangsanya (Yerusalem).

Dalam Roma 1 : 21 dikatakan bahwa dosa dimulai karena kita tidak tahu berterima kasih setelah kita dijaga oleh Tuhan. Wujud ungkapan terima kasih kita setelah kita mendapat pertolongan dari Tuhan adalah dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan.

Dalam Kejadian 28, Pada waktu Yakub meninggalkan keluarganya, ia tidak membawa bekal apapun. Keluarga Yakub (Ishak) sebenarnya sangat berkelimpahan, namun Yakub tidak membawa apapun. Yang menjadi modal Yakub hanyalah janji Tuhan bahwa Tuhan akan senantiasa menyertainya (Kejadian 28 : 15, ”Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."). Yakub yakin dan percaya bahwa bila Tuhan sudah berjanji maka Tuhan pasti akan menepatinya.

Setelah Yakub diberkati, Yakub kembali ke Betel (Rumah Tuhan). Tujuan Yakub kembali ke Betel adalah untuk mengingat nazarnya. Dengan Yakub mengingat dan memenuhi nazarnya, maka Yakub tidak melupakan kebaikan Tuhan setelah ia mendapat pertolongan Tuhan. Bila kita bernazar, janganlah kita tidak menepati nazar kita. Bila kita sampai melupakan nazar kita maka Tuhan akan membuat pekerjaan kita menjadi sia-sia seperti yang terdapat dalam Pengkhotbah 5 : 5,Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?

Yang menjadi nazarnya Yakub adalah:

· Kej 28 : 21b, ”TUHAN akan menjadi Allahku

· Kej 28 : 22a, ”batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah

· Kej 28 : 22b, ”Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Persepuluhan seperti yang dilakukan oleh Yakub merupakan kunci berkat bagi Yakub juga bagi kita sebagai umatNya yang melakukannya, yaitu agar Tuhan mencurahkan berkat-Nya dengan melimpah ke dalam hidup kita dan juga merupakan pertahanan / security untuk 90% berkat yang kita miliki, sehingga kita dapat menikmatinya (Maleakhi 3:10-11, ”Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.”)

Persepuluhan adalah miliknya Allah yang harus kita kembalikan kepada Tuhan, bukan milik kita yang harus disisihkan untuk Tuhan. Jika kita tidak mengembalikan, kita disamakan dengan perampok menurut Alkitab (mengambil miliknya Tuhan). Kita lihat dalam ayat tersebut diatas, jika kita tidak mengembalikan milik Tuhan, apa yang kita miliki akan dilahap oleh ”belalang pelahap”, apa yang kita usahakan tidak akan membuahkan hasil. Jadi walaupun terlihat berkelimpahan, tapi tidak bisa menikmatinya karena selalu habis sebelum dinikmati.

Ingatlah akan Kebaikan Tuhan yang selalu berlaku dalam kehidupan kita, dan janganlah takut terhadap dunia dan permasalahan hidup, karena kita memiliki Allah yang berkuasa dan penuh kasih. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anakNya yang mau hidup berharap kepadaNya. Ia sudah menebus kita dari segala dosa kita, akan memberi keselamatan bagi kita hari lepas hari sampai hari kedatanganNya, asalkan kita mau hidup setia dan taat kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati kita semua!

BANGKITLAH DAN JADI TERANGLAH

Ringkasan Khotbah Ibadah Raya [Minggu, 01 Juni 2008]
“BANGKITLAH DAN JADI TERANGLAH”
Ayat pokok : Yesaya 49 : 5 - 6
Oleh : Pdt. R. Timotius Kastanya

Yesaya 49 : 5 – 6, Maka sekarang firman Tuhan, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya – maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku -, firman-Nya: “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara, Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi.”

Dalam ayat pokok tersebut menyatakan bahwa kehendak Tuhan adalah agar kita memancarkan / menunjukan kebaikan, agar Bapa di surga dipermuliakan. Terlalu sedikit bila kita hanya menjadi hamba-Nya karena bangsa Israel masih dipelihara oleh Tuhan. Israel adalah biji mata Tuhan sehingga Tuhan akan sangat menjaga bangsa Israel dengan hati-hati. Tuhan akan membuat kita menjadi terang. Menjadi terang bukan hanya berarti kalau ada perubahan dari jahat menjadi baik saja, tetapi orang-orang yang yang sudah menjadi terang harus menyaksikan kebajikannya sehingga Bapa di surga dipermuliakan.

Sebagai contoh yang masih berhubungan dengan ayat pokok adalah dalam Kis 9 : 36 - 43. Dalam ayat tersebut diceritakan tentang seorang murid perempuan di Yope yang bernama Tabita (dalam bahasa Yunani; Dorkas). Dorkas berarti bermurah hati. Dorkas seperti bunga mawar yang dari luar dan dalam tampak indah. Ia dihargai begitu banyak orang karena ia seorang yang bermurah hati dalam hal pelayanan. Pelayanan Dorkas sangat terlihat. Dorkas disebut murid Tuhan karena ia seorang pengikut Tuhan yang baik, yang suka dan mencintai Firman Tuhan. Kita sebagai murid Tuhan juga harus suka dan mencintai Firman Tuhan dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari.

Dorkas selain suka dan mencintai Firman Tuhan, ia juga limpah dengan amal kebajikan. Salah satu wujud yang Allah minta adalah limpah dengan kebajikan. Kebajikan diperbuat secara rutin, jadi bukan hanya bila hati kita sedang ingin berbuat kebajikan saja. Dorkas berbuat kebajikan bukan karena merasa berbuat kebajikan itu adalah sebuah kewajiban. Ia berbuat kebajikan juga bukan karena rasa kebanggaan bila dilihat orang lain, namun ia berbuat kebajikan karena hatinya limpah dengan kasih. Orang dapat memberi tanpa kasih, namun tidak akan dapat mengasihi tanpa memberi. Orang yang punya kasih akan selalu punya dorongan untuk selalu berbuat kebajikan.

Bila kita ingin berbuat kebajikan dengan memberi, kita harus memberi yang terbaik. Sebagai contoh adalah Abraham. Abraham memberikan yang terbaik dalam hidupnya (Ishak) kepada Tuhan. Korban yang dipersembahkan Abraham adalah korban yang tidak bercacat cela.

Dorkas akhirnya sakit dan meninggal. Dalam ayat dalam kitab Kisah para rasul 9 tadi, pada ayat 39b “Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup” menerangkan bahwa janda-janda memperlihatkan pakaian hasil pemberian / kebaikan Dorkas. Orang-orang merasa sangat kehilangan, seolah-olah tidak ada yang dapat menggantikan. Kejadian tersebut merupakan akibat yang ditinggalkan Dorkas karena ia sering berbuat kebajikan.

Dorkas akhirnya dihidupkan kembali. Ia dikembalikan ke posisi semula. Hal itu menunjukkan bahwa Allah masih berkemurahan hati untuk memberikan kesempatan lagi untuk memberikan “buah” kepada orang lain. Kejadian Allah menghidupkan kembali Dorkas serupa dengan bila kita disembuhkan dari penyakit, atau selamat dari kecelakaan / maut. Beberapa contoh lain yang serupa dengan dialami Dorkas:

1. Yunus yang sudah mati (orang yang sudah berada dalam perut ikan selama 3 hari, dapat dikatakan sudah mati) dihidupkan kembali oleh Allah karena Allah mempunyai rencana atas kehidupan Yunus untuk menyelamatkan orang Niniwe.

2. Lazarus dibangkitkan kembali dari kubur setelah 3 hari adalah agar orang-orang yang melihat bersaksi bahwa Yesus dapat membangkitkan orang mati.

Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari kematian kekal, mempunyai kehendak agar kita dapat menjadi terang bagi orang-orang, agar orang lain juga dapat diselamatkan. Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin!

ADA MUJIZAT DALAM GONCANGAN HIDUP

Ringkasan Khotbah Umum I [Minggu, 25 Mei 2008]
“ADA MUJIZAT DALAM GONCANGAN HIDUP”
Ayat pokok : Yohanes 5 : 1 - 5
Oleh : Pdt. Welly Weken

Dalam ayat pokok (Yohanes 5:1-5) menceritakan tentang kuasa Tuhan yang terjadi pada seorang yang mengalami sakit selama 38 tahun. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Anak Domba terdapat sebuah kolam yang disebut Betesda; kolam itu mempunyai lima Serambi. Di serambi-serambi itu banyak orang sakit berkumpul untuk menantikan lawatan dari Tuhan melalui goncangan air kolam Betesda tersebut. Sewaktu-waktu malaikat Tuhan datang ke kolam itu dan menggoncangkan air kolam tersebut. Orang sakit yang pertama masuk ke kolam Betesda setelah airnya bergoncang, maka akan mengalami kesembuhan (apapun penyakitnya).

Di situ ada orang yang telah lama sakit selama 38 tahun. Selama 38 tahun ia telah duduk di samping kolam Betesda, namun setiap kali air kolam tersebut bergoncang, selalu ada orang lain yang mendahuluinya masuk ke dalam kolam Betesda itu. Orang sakit tersebut sangat merindukan kesembuhan. Ketika Yesus sampai di kolam Betesda, Ia melihat orang sakit itu; Yesus tahu bahwa orang tersebut telah lama mengalami sakit lalu Yesus melakukan mujizat dan menyembuhkan orang yang sakit selama 38 tahun itu.

Bila kita perhatikan dalam ayat pokok tersebut, ada satu hal menarik yang dapat kita perhatikan, orang-orang sakit akan mengalami mujizat bila ia dapat masuk ke dalam kolam yang airnya bergoncang itu. Dalam kehidupan ini, kita sering kali mengalami kehidupan yang bergoncang. Namun dalam kehidupan yang bergoncang itu, kita dapat mengalami mujizat dari Tuhan. Syarat supaya kita mengalami mujizat adalah “kita masuk dalam goncangan tersebut”.

Dalam ayat-ayat yang sudah kita baca, Orang- orang sakit akan sembuh jika mereka masuk ke dalam goncangan air kolam Betesda sebagai orang yang pertama, setelah malaikat Tuhan datang dan menggoncangkan air kolam Betesda. Begitu pula dengan kehidupan kita saat-saat ini, kita harus bertindak dan berusaha cepat untuk menghadapi setiap goncangan hidup bersama dengan Tuhan Yesus. Janganlah kita membiarkan permasalahan menekan kehidupan kita, bertindaklah dan Jangan kita lari dari permasalahan atau goncangan hidup yang kita alami, justru kita harus hadapi badai itu, dengan satu syarat kita menghadapi persoalan hidup bersama dengan Yesus. Jangan pula mengandalkan kekuatan kita sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, atau juga mengandalkan orang lain. Sekalipun ada orang yang menurut pandangan kita dapat menolong, sewaktu-waktu ia tidak lagi dapat menolong kita; karena mereka juga hanyalah manusia yang mempunyai keterbatasan. Sama seperti orang yang sakit selama 38 tahun itu, ia mengharapkan pertolongan dari orang lain yang dalam keadaan yang sama yaitu sama-sama sakit, hal itu dapat mengecewakannya. Oleh sebab itu berharaplah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus yang mengetahui keperluan kita, Ia akan datang melihat dan melawat keadaan kita.

Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat di Yerusalem. Selain mujizat-mujizat kesembuhan, yaitu sebelum Yesus terangkat ke sorga, Ia juga menyuruh murid-muridNya untuk menunggu di Yerusalem untuk menantikan janji Allah dan kemudian terjadi peristiwa pencurahan Roh Kudus yang pertama (hujan awal). Orang-orang yang taat dan setia menanti janji Tuhan (melakukan Firman dan kehendakNya), akan menerima janji-janji Tuhan (Baca: Kisah Rasul pasal 2). Dalam Mazmur 122 juga tertera bahwa mujizat-mujizat akan terjadi di Yerusalem. Yerusalem dalam arti rohani berarti gereja Tuhan, dimana Tuhan akan bekerja. Dalam gereja Tuhan akan banyak terjadi mujizat.

Oleh sebab itu setialah beribadah dan layanilah Tuhan Sang pemberi mujizat itu, maka kita akan mengalami perkara-perkara yang besar dan luar biasa. Kita yang sudah mengalami mujizat dari Allah, marilah kita juga mengajak orang lain datang ke gereja untuk beribadah, mengikuti kehendak Tuhan sehingga orang lain juga dapat mengalami mujizat dari Allah. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin!

BERKAT BAGI ORANG RENDAH HATI

Ringkasan Khotbah Umum I [Minggu, 18 Mei 2008]
“BERKAT BAGI ORANG RENDAH HATI”
Ayat pokok : Mazmur 104 : 28
Oleh : Pdt. R. Timotius Kastanya

Mazmur 104 : 28, “Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.”

Ayat pokok tersebut menunjukkan kebesaran Tuhan sebagai pencipta yaitu bagaimana bila Allah memberikan, maka mereka akan memungutnya, dan bila Allah membuka tanganNya, mereka akan dipuaskan oleh kebaikan Allah. Kita harus mengimani ayat pokok tersebut agar kita memperoleh kekuatan saat kita menghadapi hari-hari yang semakin sulit ini.

Dalam ayat pokok tersebut ada 2 hal yang Allah lakukan yaitu:

1. Allah memberikan

Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir dan berada di padang gurun, Allah tahu kesukaran yang mereka alami yaitu pada saat perbekalan mereka sudah habis. Allah mempedulikan bangsa Israel dengan melakukan hal-hal yang luar biasa kepada mereka yaitu salah satunya memberikan / menyediakan makanan kepada mereka yaitu manna. Mereka harus memungut manna itu setiap pagi. (Kel 16 : 31, 35 ; Bil 11 : 7).

2. Allah membuka tangan

Kebaikan Allah tergantung pada kemurahan Allah. Kalau Allah membuka tanganNya, baru Ia mencurahkan kebaikanNya. Tangan Allah terbuka kepada setiap orang yang dapat menyenangkan hatiNya, yaitu orang-orang hidup seturut kehendakNya dan berharap kepadaNya.

Beberapa contoh orang-orang yang kenyang akan kebaikan Tuhan:

1. Orang kusta (Mat 8 : 1 - 3)

Kesembuhan yang dialami oleh orang kusta tersebut merupakan pemberian Tuhan. Orang kusta tersebut dapat menerima kebaikan Tuhan karena orang kusta tersebut tahu bagaimana caranya membuka kepalan tangan Tuhan sehingga Tuhan mau mencurahkan kebaikanNya. Bila kita perhatikan dalam Matius 8 : 1 - 3, ”Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.”, orang kusta tersebut datang kepada Yesus kemudian sujud menyembah Yesus. Perbuatan yang orang kusta tersebut lakukan itu menunjukkan ia merendahkan diri dan membiarkan posisi Yesus lebih tinggi. Orang kusta tersebut berserah pada Yesus. Selain perbuatan yang ia lakukan, ia juga berkata ”jika Tuan mau”. Perkataan yang orang kusta katakan itu menunjukkan bahwa ia benar-benar berserah dan terserah Yesus mau melakukan apa. Ia tidak memaksakan agar Yesus melakukan apa yang ia inginkan sebab posisi ia berada di bawah Yesus. Tutur kata orang kusta itu sejalan dengan tingkah lakunya.

2. Zakheus (Luk 19 : 1 - 10)

Zakheus juga merasakan salah satu contoh orang yang kenyang akan kebaikan Tuhan. Ketika Yesus datang, Zakheus memanjat pohon ara untuk melihat Yesus karena tubuhnya yang pendek dan banyaknya orang yang juga ingin melihat Yesus. Ketika Yesus tiba dekat Zakheus, Yesus menyuruh Zakheus turun. Perintah Yesus agar Zakheus turun sama dengan agar Zakheus merendahkan diri. Ketika Zakheus mau turun, Yesus pun mau mampir ke rumah Zakheus. Terkadang kita melakukan berbagai perbuatan seperti Zakheus agar dapat melihat Yesus, namun yang Yesus mau adalah kita turun dan merendahkan diri.

3. Natanael (Yoh 1 : 45 - 51)

Natanael memiliki kerendahan hati, ia percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan seorang Raja. Oleh karena itu tangan Tuhan terbuka, Tuhan berjanji kepada Natanael bahwa ia akan menerima berkat - berkat yang dari Sorga.

4. Naaman (II Raja-raja 5 : 1 - 14)

Naaman menderita kusta, kemudian berusaha untuk bertemu langsung dengan abdi Allah, Elisa. Tetapi Elisa tidak menemui Namaan secara langsung, ia menyuruh bawahannya untuk memberi pesan kepada Naaman, bahwa Naaman harus turun mandi 7X (membenamkan diri) di sungai Yordan. Semula Naaman menolak perintah Elisa karena ternyata tindakan yang Elisa perbuat tidak sesuai dengan harapannya selain itu Naaman juga enggan mandi di sungai Yordan yang kotor. Namun akhirnya Naaman mau menuruti perintah Elisa itu setelah ia dinasehati oleh anak buah Elisa. Agar Naaman menjadi sembuh dari penyakit kustanya, Ia dituntut merendahkan diri dengan mandi di sungai Yordan dan bukan di sungai-sungai yang baik. Selain itu mandi di sungai Yordan dapat juga diibaratkan dengan dibaptis. Kusta adalah lambang dari dosa. Tidak ada manusia di kolong langit ini yang tidak berdosa. Agar kita dapat sembuh dari penyakit kusta yang dengan kata lain kita dibersihkan dari dosa, maka kita harus mau menerima Yesus sebagai juruselamat kita dan mau dibaptis. Setelah kita diselamatkan, kita mempunyai kewajiban untuk mengenalkan Yesus sebagai Juruselamat kepada orang-orang yang belum diselamatkan, seperti yang dilakukan oleh pelayan dari Naaman.

Penyerahan diri dan kerendahan hati dituntut kepada setiap orang percaya agar dapat menerima curahan / kelimpahan kebaikan dari Tuhan. Seperti air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah, demikian pula berkat Allah tercurah bagi orang yang rendah hati. Jadilah orang - orang yang rendah hati, yang percaya dan taat kepada kehendakNya sehingga pintu Sorga akan selalu tebuka bagi kita. Tuhan Yesus memberkati!

ROH KUDUS

Ringkasan Khotbah Ibadah Raya [Minggu, 11 Mei 2008]
“ROH KUDUS”
Ayat pokok : Kisah Para Rasul 2 : 1 - 4
Pembicara : Pdt.
Dolfi Rantung

”Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Setelah 50 hari sejak kebangkitan Yesus dari kubur atau 10 hari setelah kenaikan Yesus ke surga, Roh Kudus dicurahkan kepada orang percaya. Roh Kudus sangat berperan penting dalam kehidupan orang percaya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun sesaat sebelum masa antikris (untuk membawa kita ke padang yang tidak terjamah oleh kuasa antikris).

Janji Tuhan bahwa Roh Kudus akan dicurahkan dengan melimpah pada masa-masa akhir. Saat ini kita telah berada pada masa-masa akhir, maka kita akan mendapatkan curahan Roh Kudus. Kita hanya tinggal meminta dan bertekun untuk mendapatkan curahan Roh Kudus. Kita tidak perlu khawatir terhadap janji Tuhan, sebab janji Tuhan adalah janji yang murni (Mazmur 12 : 7, “Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.”). Seperti ketika Yesus akan terangkat ke surga, Ia berjanji kepada orang-orang bahwa sebentar lagi mereka akan dibaptis oleh Roh Kudus (Kis 1 : 5, Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."), maka Ia memenuhi janjiNya di loteng Yerusalem.

Setelah Yesus menyuruh orang-orang untuk menunggu janji Bapa di Yerusalem, banyak orang yang menunggu di Yerusalem (sekitar 500 orang), namun pada akhirnya hanya 120 orang saja yang dipenuhkan oleh Roh Kudus. Hal ini sesuai dengan Matius 22 : 14, ”Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Dalam Alkitab versi bahasa Inggris, Roh Kudus ditulis dalam kata ”HE”, yang berarti Roh Kudus adalah oknum yang berkarakter laki-laki. Hal ini menandakan bahwa Roh Kudus sesuai dengan pribadi laki-laki yang menandakan lambang kekuatan untuk menang. Sekalipun kita adalah wanita namun ketika Roh Kudus berada dalam hidup kita maka kita akan mendapatkan kekuatan perkasa seperti laki-laki.

Dalam Akitab versi Yunani Roh Kudus disebut dengan kata pneumonia yang artinya adalah angin. Seperti angin, Roh Kudus tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan. Roh Kudus juga disebut parakletos yang artinya adalah perantara. Kita sebagai orang percaya mempunyai 2 parakletos:

1. Yesus Kristus sebagai parakletos yang duduk di sebelah kanan Allah yang selalu berdoa untuk kita

2. Roh Kudus sebagai parakletos di bumi yang tinggal dan diam di dalam kita untuk memimpin kita selama-lamanya.

Fungsi Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya :

1. Roh Kudus dapat berbicara. Seperti yang tertera dalam Wahyu 2 : 7a, ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

2. Roh Kudus dapat menilik segala perkara. Seperti yang tertera dalam I Kor 2 : 10, “Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” bahwa Roh Kudus juga dapat mengungkapkan rahasia Firman Tuhan. Ia juga tahu segala perkara dalam hidup kita dan Ia mau menolong kita.

3. Roh Kudus dapat mengajar kita. Ia adalah guru besar kita. Seperti yang tertera dalam Yoh 14 : 26, “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” bahwa Firman yang kita terima bisa saja terlupakan oleh kita namun Roh Kudus akan senantiasa mengingatkan kepada kita.

4. Roh Kudus dapat menolong kita dalam berdoa. Seperti yang tertera dalam Roma 8 : 26, ”Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” bahwa Roh Kudus akan menolong kita untuk mengungkapkan keluhan-keluhan yang tak dapat kita ungkapkan dalam doa.

5. Roh Kudus mengadakan mujizat. Seperti yang tertera dalam I Kor 12 : 7 - 11 dan Mazmur 1 : 3. Roh Kudus akan mengaruniakan kepada kita iman yang dapat mengalahkan dunia, seperti yang tertera dalam I Yoh 5 : 4, ”sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”

Bila Roh Kudus ada dalam diri kita maka segala sifat dan karakter Roh Kudus juga akan ada dalam diri kita. Seperti jemaat mula-mula yang memiliki Roh Kudus, mereka memiliki kasih Roh (Roma 15 : 30, ”Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku”). Kasih Roh yang dimaksud adalah kasih agape. Dengan adanya kasih Roh itu maka jemaat mula-mula dapat hidup dengan saling berbagi. Penuhlah dengan Roh Kudus, peliharalah Roh Kudus yang sudah berdiam di hati kita, supaya kita memiliki kasih Allah yang melimpah sehingga kita semakin bertumbuh menjadi gereja yang dewasa, pemenang, dan menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan Yesus memberkati!

PENTINGNYA ROH KUDUS BAGI GEREJA DI AKHIR ZAMAN

Ringkasan Khotbah Ibadah Raya [Minggu, 04 Mei 2008]
“PENTINGNYA ROH KUDUS BAGI GEREJA DI AKHIR ZAMAN”
Ayat Pokok : Lukas 5 : 1 - 6
Pembicara : Pdt. R. Timotius Kastanya

Selama 10 hari setelah Yesus naik ke Surga, murid-murid Yesus diperintahkan agar jangan meninggalkan loteng Yerusalem. Tujuan murid-murid Yesus tinggal di loteng Yerusalem adalah untuk dipenuhkan oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi Tuhan dari Samaria, Yudea hingga seluruh dunia.

Saat kita menjadi percaya kepada Yesus, maka kita menjadi anak-anak Allah yang dimateraikan oleh Roh Kudus. Materai itu adalah adalah sebagai tanda (“Forscout”) yang merupakan jaminan untuk kita mendapat janji-janji Allah secara penuh termasuk agar kita dipenuhkan oleh Roh Kudus. Jika kita dipenuhkan oleh Roh Kudus maka kita tidak akan mudah menyerah tetapi mempunyai kekuatan untuk menghadapi dan menjalani kehidupan ini.

Di akhir dari zaman akhir ini, Firman Tuhan katakan akan datang masa kesukaran yang besar yang belum pernah terjadi sebelumnya (masa aniaya). Orang-orang yang percaya yang sudah dipenuhkan Roh Kudus, akan terluput dari masa aniaya tersebut. Karena dengan kekuatan Roh Kudus yang digambarkan seperti sayap burung Nazar, akan membawa kita ke suatu tempat yang disebut padang gurun yang tidak terjamah oleh iblis. Di tempat tersebut kita akan aman dan terpelihara selama 3,5 masa (Wahyu 12 : 6 & 14).

Orang-orang percaya yang belum dipenuhkan Roh Kudus akan mengalami masa aniaya tersebut. Masa aniaya tersebut dipimpin oleh iblis dan dilakukan oleh pengikutnya yaitu antikristus (Orang percaya yang menyangkal Yesus / murtad (lihat I Yohanes 2 : 18 - 24). Antikristus akan berkuasa di bumi selama 3,5 masa / tahun (Wahyu 12 : 14) dan membuat seluruh manusia di bumi tergantung padanya, karena keadaan segala bidang akan sulit. Antikristus menyediakan semua fasilitas yang lengkap bagi orang-orang yang mau menyembah dia dan menjadi pengikutnya, temasuk orang percaya yang sudah mengundurkan diri dari Tuhan. Setiap fasilitas yang disediakan antikristus memakai tanda angka 666 (Wahyu 13 : 18). Para pengikutnya diberikan identitas yang berupa alat yang ditanam dalam tubuh, untuk memudahkan proses mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan.

Bagi orang percaya yang tidak dibawa / disingkirkan Roh Kudus karena tidak penuh Roh Kudus, akan dianiaya oleh antikristus. Jika mereka tetap setia mempertahankan iman mereka dengan tidak mau memakai tiket / tanda angka 666 (tidak mau menjadi pengikut antikristus), maka masa itu adalah masa yang luar biasa sukar. Pada masa itu orang-orang percaya dapat mempertahankan iman mereka, jika hati mereka dipenuhi oleh iman kepada Firman Tuhan. Pintu kemurahan sudah tertutup bagi mereka. Jika mereka mau masuk ke Surga, mereka harus berjuang mempertahankan Yesus sampai tetes darah penghabisan (menebusnya dengan darah mereka sendiri).

Dalam ayat pokok kita (Lukas 5 : 1 - 6), kita dapat mengambil suatu pelajaran untuk dapat dipenuhkan oleh Roh Kudus. Perahu itu ibarat sumber rejeki. Dalam sumber rejeki kita, seharusnya mengundang Yesus untuk berada di sana, jadi menyatukan hal bisnis dengan hal rohani. Kebanyakan orang selalu memisahkan hal bisnis dengan hal rohani. Petrus tidak menolak ketika perahunya itu diminta Yesus untuk dijadikan mimbar mengajar. Setelah Yesus menggunakan perahu Petrus untuk dijadikan mimbar mengajar, Yesus menyuruh Petrus untuk membawa perahunya ke arah yang lebih dalam. Perintah itu ditaati oleh Petrus tanpa membantah dan setelah itu Petrus mendapat tangkapan ikan yang banyak. Bila kita memberi perhatian pada Yesus maka Yesus juga akan memberi perhatian pada kita.

Keberhasilan yang dihadapi oleh murid-murid Yesus:

1. Menyertakan Yesus.

Petrus adalah seorang nelayan profesional yang sudah menguasai danau Galilea dan bukanlah nelayan yang baru mulai belajar nelayan. Namun Petrus mengalami kegagalan menangkap ikan. Setelah ada Yesus dalam perahu Petrus, maka Petrus pun berhasil menangkap ikan yang banyak. Saat Petrus memakai perahunya untuk keperluan-keperluan Kristus, maka Allah juga mengurusi segala keperluan-keperluan Petrus.

2. Petrus mengikuti arahan-arahan yang diberikan oleh Yesus.

Ketika Yesus menyuruh Petrus untuk ke tempat yang lebih dalam, Petrus melakukan perintah yang disuruh oleh Yesus.

3. Petrus mau ke tempat yang dalam.

Bila rohani kita dangkal, itu akan mempengaruhi cara kita berpikir dan tingkah laku kita. Tuhan menyuruh kita untuk ke tempat yang lebih dalam. Misalnya bila kita berdoa, maka kita berdoa sampai masuk ke hadirat Tuhan. Kita sudah ditebus oleh Yesus maka kita akan dapat masuk sampai hadirat Tuhan. Kebanyakan orang lebih suka bermain di tempat yang dangkal karena di tempat yang dangkal, tidak ada ombak yang besar. Setelah kita ke tempat yang dalam, akan banyak hal yang diubahkan dalam hidup kita.

“Bertolaklah ke tempat yang dalam!” Ikutilah perintahNYA, jadilah anak Tuhan yang dewasa dalam rohani, sehingga kita akan mengalami hal-hal rohani yang semakin dalam, dimana kita dipenuhkan oleh Roh Kudus. Mintalah kepada Tuhan agar kita selalu dipenuhkan oleh RohNya. Tuhan Yesus memberkati!